Senin, 18 Februari 2013

Bahaya Diare pada Ibu Hamil

Bahaya Diare pada Ibu Hamil. Diare terjadi karena adanya gangguan pencernaan, diare umumnya bisa sembuh dalam  DIARE waktu 3 hari. Baik itu diare yang disebabkan oleh makanan ataupun akibat konsomsi obat tertentu. Apabila diare itu menyerang ibu hamil maka diperlukan penanganan khusus, karena pada ibu hamil selain nyeri pada ulu hati gangguan pencernaan juga tidak boleh dianggap enteng karena akan sangat berbahaya salah satunya adalah diare. Diare yang terjadi dengan ditandai adanya frekwensi buang air besar yang disertai dengan perubahan tinja menjadi lebih lunak atau cair ternyata tidak hanya berbahaya bagi sang ibu saja, tetapi juga pada janin yang dikandungnya.

Kadang diare pada ibu hamil seringkali ringan dan tidak menimbulkan keluhan yang berarti meskipun itu frekwensinya sering, akibatnya para ibu hamil tidak melakukan pengobatan yang memadai bahkan mungkin dianggap wajar. Padahal apabila tinja cair dikeluarkan secara terus menerus bisa jadi ibu hamil mengalami dehidrasi. Bagaimanapun cairan tubuh merupakan komponen penting bagi ibu hamil. Karena selain sebagai penyusun darah, cairan tubuh juga membantu berlangsungnya reaksi kimia tubuh untuk menghasilkan energi. Dan jika ibu hamil mengalami dehidrasi berarti ibu hamil kehilangan cairan tubuhnya. Sedangkan dehidrasi itu sendiri ditandai dengan rasa haus yang hebat, penurunan produksi air seni, kendurnya kekencangan kulit dan penurunan produksi keringat maupun air mata. Apabila hal itu terjadi maka ibu hamil perlu penanganan khusus misalnya rawat inap supaya mendapatkan tambahan cairan melalui infus.

Penyebab diare pada ibu hamil bisa terjadi karena banyak faktor diantaranya adalah :
1. Keracunan makanan dan gangguan penyerapan air pada saluran cerna.
2. Gangguan pada kemampuan usus dalam mencerna makanan.
3. Mengalami gangguan pencernaan terhadap produk yang mengandung bahan sarbitol dan manitol.
4. Kuragnya kemampuan usus dalam mencerna makanan yang menyebabkan terjadinya perubahan tekanan dan kadar air dalam rongga usus serta sel-sel saluran cerna, sehingga tinja menjadi lebih cair. 
5. Efek dari obat tertentu. Karena beberapa obat bisa menyebabkan peningkatan kecepatan gerakan usus sehingga makanan dalam usus tidak tercerna dengan baik.
6. Infeksi juga menjadi penyebab diare yang terbesar pada ibu hamil. Hal tersebut karena adanya infeksi virus, bakteri maupun parasit yang berakibat pada diare yang berkepanjangan.

Diare yang terjadi pada ibu hamil dalam trisemester pertama akan berpengaruh langsung pada janin. Dan apabila diare tersebut hingga berakibat dehidrasi maka akan mengalami resiko keguguran akibat terjadi penurunan kondisi tubuh. Jika ibu hamil mengkonsumsi obat-obatan anti diare yang sembarangan maka akan meningkatkan resiko cacat pada janin akibat obat-obatan tersebut. Jika diare terjadi pada trisemester kedua dan ketiga, maka diare akan berpengaruh besar pada kesehatan ibu hamil. Hal ini disebakan karena dalam masa ini ibu hamil sangat memerlupan asupan cairan dalam jumlah banyak untuk melancarkan kerja metabolisme tubuh yang berguna bagi ibi dan janin

Gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh dehidrasi akibat diare pada ibu hamil akan mempengaruhi aliran darah dan zat-zat gizi serta bahan pertumbuhan untuk janin. Diare ini juga akan mengganggu asupan nutrisi  dan makanan. Akibatnya janin bisa mengalami defisiensi nutrisi tertentu yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Oleh sebab itu ibu hamil harus lebih waspada apabila mengalami diare, apalagi bila diare disertai dengan keluarnya darah atau lendir maka segeralah periksa ke dokter agar tidak sampai mengalami dehidrasi, karena apabila sudah dehidrasi maka akan berbahaya bagi ibu dan janinnya. Dan apabila ibu hamil telah mengalami dehidrasi berikut cara menghadapinya, Silahkan KLIK DISINI untuk membaca artikel selanjutnya, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. BE HEALTHY BE HAPPY….!!!!

0 komentar:

Posting Komentar